Hanasui Propolis Serum

Deskripsi Produk

Hanasui Propolis Serum

Hanasui Propolis Serum dengan tekstur yang ringan dan cepat menyerap Hanasui Propolis Serum ideal untuk kulit normal hingga berminyak. Perpaduan sempurna dari Propolis Extract yang memiliki manfaat anti bakteri dan Sodium Hyaluronate baik untuk kulit yang mudah berjerawat, mengontrol minyak berlebih, menenangkan, dan tidak menyebabkan iritasi. Mengandung kombinasi Vitamin B6, Vitamin E, dan Schizophylian sebagai Anti Inflamasi dan Anti Oksidan membantu menjaga kulit tetap sehat dan terhidrasi dengan baik


Komposisi/Ingredients

EWG Score

Aqua, Betaine, Propylene Glycol, Glycerin, Propolis Extract, Phenoxyethanol, Sodium Hyaluronate, Tocopheryl Acetate, Pyridoxine Cyclic Phosphate, Allantoin, Carbomer, Tetrasodium EDTA, Triethanolamine, Dimethicone/​Vinyl Dimethicone Crosspolymer, Fragrance, Hydrogenated Lecithin, Xanthan Gum, Glycine Soja Sterols, Sodium Polygamma-Glutamate, Citric Acid, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, 1,2-Hexanediol, Silica, Pentylene Glycol, Butylene Glycol, Isoceteth-10, Chlorphenesin, Schizophyllan

Bahan dapat berubah sesuai kebijakan produsen. 
Untuk daftar bahan terlengkap dan terbaru, silakan merujuk pada kemasan produk.

Link Belanja

Informasi Komposisi

Water / Aqua / Eau

EWG Score:

1

Bahan perawatan kulit yang paling umum dari semuanya. Biasanya terdapat  di tempat pertama daftar bahan, artinya merupakan kandungan dominan dari komposisi pembentuk produk. Merupakan pelarut untuk bahan yang tidak bisa larut dalam minyak.

Air yang digunakan dalam kosmetik biasanya telah dimurnikan dan dideionisasi (artinya hampir semua ion mineral di dalamnya dihilangkan). Hal ini dapat membuat produk tetap stabil dari waktu ke waktu.i yang dikumpulkan lebah untuk membangun sarangnya.

Fungsi : Pelarut

Betaine

Bahan pelembab lembut yang mungkin berasal dari tumbuhan atau sintetis, betaine juga secara alami terjadi pada kulit dan tubuh. Ini dikenal sebagai osmolyte, bahan yang membantu kulit beradaptasi dengan kehilangan dan perolehan kelembaban, yang pada dasarnya bekerja untuk menyeimbangkan hidrasi kulit.

Propylene Glycol

Propylene Glycol adalah cairan tidak berwarna, yang tugas utamanya, biasanya, adalah meningkatkan stabilitas produk. Ini berarti memastikan bahwa produk tidak membeku atau meleleh dalam suhu rendah atau tinggi. Untuk mencapai ini, biasanya hanya digunakan dalam jumlah kecil – biasanya kurang dari 2%.Fungsi lainnya termasuk menjadi humektan (membantu kulit menarik air), menjadi pelarut untuk bahan lain dan menjadi penambah penetrasi.

Glycerin

Pelembab alami yang juga ada di kulit kita.Molekul yang sangat umum, aman, efektif, dan murah dan telah digunakan selama lebih dari 50 tahun. Menjaga lipid kulit di antara sel-sel kulit kita dalam keadaan sehat, melindungi dari iritasi, membantu memulihkan lapisan kulit.

Fungsi : Pengemulsi, Pelarut, Bahan Aktif

melembabkanmemperbaiki tekstur kulit
Propolis

Resin alami yang dikumpulkan lebah untuk membangun sarangnya.

Phenoxyethanol

Aman dan lembut. Bukan paraben. Diperkenalkan sekitar tahun 1950 dan dapat digunakan hingga 1% di seluruh dunia. Dapat ditemukan di alam – dalam teh hijau – tetapi versi yang digunakan dalam kosmetik adalah sintetis.

Sodium Hyaluronate

Sodium hyaluronate digunakan dalam kosmetik dan perawatan kulit sebagai agen pelembab dan pengikat air karena mampu menarik dan mempertahankan kelembapan pada kulit. Selain itu, sodium hyaluronate juga memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu meningkatkan elastisitas dan tekstur kulit.

Tocopheryl Acetate

Versi vitamin E murni yang paling umum digunakan dalam kosmetik. Menurut Leslie Baumann, meskipun bahan ini lebih stabil dan memiliki masa simpan yang lebih lama, ia juga lebih sulit diserap oleh kulit dan mungkin tidak memiliki efek perlindungan cahaya mengagumkan yang sama dengan Vit E.

Pyridoxine Cyclic Phosphate

Bentuk stabil dari vitamin B6 yang membantu menenangkan kulit dan mengurangi iritasi. Bahan ini mendukung metabolisme kulit, membantu menjaga hidrasi, serta meningkatkan fungsi barrier kulit. Cocok untuk kulit sensitif atau bermasalah, terutama yang cenderung kering atau iritasi.

Allantoin

Bahan yang bersifat menenangkan yang sering digunakan dalam skincare. Bahan ini dapat ditemukan secara alami di akar & daun tanaman komprei, tetapi yang lebih sering digunakan pada produk kosmetik adalah versi sintetis. Tidak hanya menenangkan tetapi juga melembutkan dan melindungi kulit serta dapat mempercepat penyembuhan luka.

Carbomer

Molekul besar yang dapat mengubah cairan menjadi gel. Biasanya harus dinetralkan dengan basa (seperti Natrium Hidroksida) agar dapat menebal dan menghasilkan gel yang kental, bening dan tidak lengket sehingga nyaman di kulit. Biasanya digunakan 1% atau kurang dalam sebagian besar formulasi.

Tetrasodium EDTA

Agen pengkelat yang umum digunakan untuk mengikat ion logam dalam produk kosmetik. Fungsinya adalah mencegah ion logam yang dapat mempengaruhi stabilitas atau tampilan produk.

Triethanolamine

Bahan yang membantu menyetel pH formulasi kosmetik agar tepat. Bahan ini sangat basa: larutan 1% memiliki pH sekitar 10.

Dimethicone/ Vinyl Dimethicone Crosspolymer

Berfungsi seperti pelembap dan primer dapat membantu mengefektifkan produk tersebut dalam mengisi pori-pori dan memberikan tampilan kulit yang lebih halus dan lembut.

Hydrogenated Lecithin

Emulsifier yang juga berfungsi sebagai pelembap dan penguat skin barrier. Membantu bahan aktif menembus lebih dalam ke kulit dan memperbaiki elastisitas, menjadikannya bahan yang ideal untuk kulit kering atau rusak.

Xanthan Gum

Merupakan bahan pengental dan penstabil yang sering digunakan dalam formulasi skincare. Jika suatu produk terlalu encer, maka xanthan gum dapat membuatnya memiliki tekstur seperti gel. Xantham gum dapat membantu formulator untuk mengatur flow & feel suatu formula. Selain itu Xantan Gum dikategorikan sebagai bahan natural yang merupakan ikatan rantai molekul gula (polisakarida) yang didapatkan melalui proses fermentasi. Digunakan juga dalam industri makanan dan telah mendapatkan persetujuan dari Ecocert.

Fungsi : Pengental

Glycine Soja (Soybean) Sterols

Komponen alami dari kedelai yang kaya akan fitosterol. Bahan ini membantu memperbaiki penghalang kulit, menjaga kelembapan, dan meningkatkan elastisitas, sering ditemukan dalam produk anti-aging dan pelembap.

Sodium Polygamma-Glutamate

Humektan yang sangat efektif dalam menarik dan mempertahankan kelembapan, hingga lima kali lebih kuat daripada asam hialuronat. Sering digunakan dalam produk pelembap dan anti-aging untuk menjaga hidrasi kulit yang optimal.

Citric Acid

Asam alami yang sering digunakan untuk menyeimbangkan pH produk dan juga bekerja sebagai eksfoliator ringan yang membantu mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah.

PEG-40 Hydrogenated Castor Oil

Emulsifier dan surfaktan yang berasal dari minyak jarak, berfungsi untuk mencampur air dan minyak dalam produk kosmetik. Selain itu, bahan ini membantu melembutkan kulit dan meningkatkan penyerapan produk.

Potassium Sorbate

Digunakan sebagai bahan pengawet, hampir selalu digunakan bersamaan dengan bahan pengawet lainnya.

Sodium Benzoate

Sodium benzoat atau Natrium benzoat banyak digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet. Meskipun bukan bahan berbahaya, namun ketika dikombinasikan dengan ascorbic acid (asam askorbat) dapat menciptakan reaksi kimia yang membentuk benzena -bahan kimia yang digunakan dalam pestisida, pewarna rambut, plastik, dan juga dalam asap rokok.

1,2 Hexanediol

Bahan ini mampu membawa bahan-bahan lain untuk melewati skin barrier sampai ke aliran darah. Tidak memiliki manfaat langsung untuk kulit dan memiliki toksik rating yang rendah (tidak mangakibatkan sensitivitas) sehingga biasa digunakan industri kecantikan sebagai pengawet.

Silica

Partikel silika dapat meningkatkan penyerapan bahan lainnya.

Pentylene Glycol

Bahan multifungsi yang dapat digunakan sebagai penstabil emulsi, pelarut, dan antimikroba. Selain itu dianggap mampu meningkatkan ketahanan tabir surya terhadap air.

Fungsi : Pelarut, Humektan

melembabkan

Butylene Glycol

Pekerjaan utama Butylene Glycol adalah menjadi pelarut untuk bahan lainnya. Tugas lainnya termasuk membantu produk menyerap lebih cepat dan lebih dalam ke dalam kulit (penambah penetrasi), membuat produk menyebar dengan baik ke kulit, dan menarik air (humektan) ke dalam kulit.

Fungsi : Pengawet

melembabkanmemperbaiki tekstur kulitantiseptik

Isoceteth-10

Isoceteth-10 adalah surfaktan non-ionik yang berfungsi sebagai emulsifier dalam produk kosmetik. Bahan ini membantu mencampur bahan berbasis minyak dan air, menciptakan tekstur produk yang halus dan konsisten. Isoceteth-10 juga digunakan sebagai agen pembersih dalam beberapa produk perawatan kulit.

Chlorphenesin

Berfungsi sebagai pengawet. Bekerja melawan bakteri dan beberapa spesies jamur dan ragi.

Schizophyllan

Polisakarida alami yang diekstrak dari jamur, dikenal karena sifat melembapkan dan menenangkan kulit. Membantu memperbaiki lapisan pelindung kulit dan mendukung regenerasi sel. Cocok untuk kulit sensitif atau iritasi, memberikan efek menenangkan dan sehat.

Rating & Review

Total Review

0.0
0.0 dari 5 bintang (berdasarkan 0 ulasan)
Luar biasa!! 🤩0%
Bagus 😚0%
Biasa saja 🙂0%
Kurang 😕0%
Mengecewakan 😡0%

Belum ada review nih. Jadilah yang pertama mengulas produk ini 📝

Tinggalkan komentar