0-9
- 1,2 Hexanediol
- Bahan ini mampu membawa bahan-bahan lain untuk melewati skin barrier sampai ke aliran darah. Tidak memiliki manfaat langsung untuk kulit dan memiliki toksik rating yang rendah (tidak mangakibatkan sensitivitas) sehingga biasa digunakan industri kecantikan sebagai pengawet.
Info Bahan
- 4-Methylbenzylidene Camphor
- Bahan kimia tabir surya yang melindungi di kisaran UVB (290-320 nm) dengan absorbansi puncak pada 301 nm. Dua kekhawatiran yang mungkin terjadi adalah penelitian pada tikus menunjukkan ia menyerap ke dalam tubuh dan mungkin memiliki beberapa aktivitas estrogenik.
Bahan ini disetujui secara hukum baik di UE dan Australia hingga kadar 4%, namun tidak disetujui di AS dan Jepang.
A
- AHA (Alpha Hydroxy Acid)
- AHA diperoleh secara alami dari berbagai sumber tanaman dan dari susu, namun 99% AHA yang digunakan dalam kosmetik merupakan bentuk sintetis. Penggunaan AHA dapat meningkatkan sensitivitas terhadap matahari, namun dengan memakai tabir surya setiap hari maka risiko ini bisa dihindari. AHA tidak banyak bermanfaat pada produk bilas, karena kontak mereka dengan kulit terlalu singkat untuk berfungsi sebagai pengelupas atau menyerap ke dalam kulit.
- Acai
- Berry kecil dengan warna ungu. Merupakan sumber antioksidan potensial, termasuk asam ferulat dan epicatechin. Menurut penelitian in vitro, Acai memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari cranberry, raspberry, blackberry, strawberry, atau blueberry, tapi bukan berarti yang antioksidan yang terbaik melainkan hanya salah satu dari banyak pilihan untuk produk perawatan kulit yang bisa dipilih.
Manfaat acai sebagai antioksidan juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi acai secara utuh, sebagai jus ataupun suplemen.
- Actinidia Chinensis (Kiwi Fruit) Extract
- Ekstrak buah kiwi adalah sumber antioksidan untuk kulit, termasuk vitamin C dan beberapa polifenol. Antioksidan dalam kiwi dapat membantu mempertahankan kulit dari efek buruk polusi udara. Buah kiwi juga merupakan sumber yang baik dari lutein antioksidan karotenoid.
- Agastache Mexicana (Hyssop) Flower/ Leaf / Stem Extract
- Agastache Mexicana (juga dikenal sebagai hisop) adalah semak asli berbunga asal Amerika Utara. Bunga, daun, dan batang merupakan sumber antioksidan seperti hesperetin, apigenin, salvigenin, kaempferol, dan quercetin. Penelitian tentang manfaat langsung tanaman ini untuk kulit agak kurang.
- Agrimonia Eupatoria Leaf Extract
- Penelitian menunjukkan ekstrak tanaman ini memiliki sifat antioksidan. Namun apakah manfaat antioksidan tersebut ketika dioleskan masih ada atau tidak belum diketahui.
- Ahnfeltiopsis concinna extract
- Sejenis alga merah untuk menenangkan dan melembabkan kulit.
- Alcohol Denat.
- Memiliki beberapa manfaat: pelarut yang baik, meningkatkan penetrasi, formulanya ringan, astringen yang baik dan antimikroba. Bahan ini bisa sangat berpotensi membuat kulit kering apabila bahan ini termasuk bahan pertama dalam daftar bahan/komposisi produk. Beberapa ahli bahkan berpendapat bahwa paparan alkohol secara teratur merusak pelindung kulit dan menyebabkan peradangan meskipun hal ini masih diperdebatkan.
- Aleurites Moluccana Seed Oil
- Juga dikenal sebagai kemiri atau minyak kemiri, minyak ini dapat ditemukan di seluruh India dan Indonesia. Penelitian telah menunjukkan memiliki manfaat menenangkan kulit.
- Alfalfa extract
- Biasa menjadi antioksidan dalam produk perawatan kulit.
- Algae extract
- Bentuk dihidrolisis ekstrak ganggang, dan sumber yang kaya polisakarida untuk kulit.
- Allantoin
- Bahan yang bersifat menenangkan yang sering digunakan dalam skincare. Bahan ini dapat ditemukan secara alami di akar & daun tanaman komprei, tetapi yang lebih sering digunakan pada produk kosmetik adalah versi sintetis. Tidak hanya menenangkan tetapi juga melembutkan dan melindungi kulit serta dapat mempercepat penyembuhan luka.
- Almond/Borage/linseed/ olive acids glycerides
- Campuran asam lemak dan komponen trigliserida dari beberapa minyak tumbuhan, termasuk almond, borage, biji rami, dan zaitun. Memberikan manfaat antioksidan, dan dapat meningkatkan ketahanan alami kulit.
- Alpha lipoic acid
- Alpha lipoic adalah enzim yang, bila diterapkan secara topikal pada kulit, tampaknya menjadi antioksidan yang sangat baik. Alpha lipoic acid adalah cairan yang larut dalam lemak antioksidan yang mampu meregenerasi antioksidan lainnya, seperti vitamin C dan E. Hal ini juga diyakini untuk memberikan efek menenangkan.
Dari penelitian jelas bahwa alpha lipoic adalah antioksidan kuat, tetapi bukan satu-satunya; ada banyak antioksidan yang besar untuk kulit-pada kenyataannya, tidak ada banyak penelitian tentang aplikasi topikal dari alpha lipoic acid.
Alpha lipoic juga dikenal sebagai asam thioctic; sangat rentan terhadap degradasi oleh sinar matahari. Konsentrasi yang lebih tinggi (5% atau lebih) mampu menyebabkan pembakaran atau sensasi menyengat pada kulit.
- Alpha-Arbutin
- Alpha-arbutin merupakan agen pencerah kulit dan depigmentasi. Memiliki kemampuan untuk menghambat pembentukan melanin. Memiliki tingkat keamanan yang baik dibandingkan hydroquinone & lebih stabil jika dibandingkan beta-arbutin
- Alumina
- Aluminium oksida. Memiliki sifat abrasif. Berfungsi sebagai zat pengental dan penyerap dalam kosmetik.
- Aluminum Hydroxide
- Bahan sintetis yang berfungsi sebagai agen opacifying (zat aditif yang memberikan “warna” keruh namun lembut dan mewah pada formulasi kosmetik seperti pada formulasi sabun mandi dan sampo).
- Aluminum Magnesium Silicate
- Garam yang memiliki sifat penyerap.
- Aluminum Silicate
- Garam yang memiliki sifat penyerap dan abrasif.
- Aluminum Starch Octenylsuccinate
- Zat pengental dan penyerap yang digunakan dalam kosmetik.
- Aluminum Sulfate
- Dapat membuat kulit menjadi sensitif.
- Ammonium Glycolate
- Bentuk sintetis dari asam glikolat (Glycolic Acid) yang digunakan sebagai pengatur pH dan exfoliant. Kadang-kadang dipasangkan dengan asam glikolat biasa untuk menjaga pH dalam kisaran yang memungkinkan eksfoliasi.
- Amygdalic acid
- Suatu jenis alpha hydroxy acid (AHA), juga dikenal sebagai asam mandelic. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan asam mandelic adalah exfoliant efektif, meskipun tidak seefektif asam glikolat karena ukurannya yang lebih besar (dua kali lebih besar dari asam glikolat) sehingga penetrasinya lebih lambat ke dalam kulit; Namun, sifat-sifat ini juga bisa membuat asam mandelic lebih bisa ditoleransi untuk pengguna yang memiliki kulit sensitif. Tidak seperti asam glikolat, asam mandelic sensitif terhadap cahaya dan harus dikemas dalam wadah buram/gelap agar tetap efektif.
- Ananas sativus fruit extract / Pinapple Extract
- Mengandung beberapa sifat antioksidan dan menyejukkan kulit, terutama dari enzim bromelain yang dikandungnya.
- Anastatica hierochuntica extract
- Dikenal juga sebagai Rose of Jericho.
Penelitian awal menunjukkan bahwa ekstrak tanaman ini merupakan bahan antioksidan dan menenangkan yang ampuh, meskipun banyak tanaman lain yang lebih sering digunakan dalam kosmetik.
- Angelica archangelica root oil
- Minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman angelica. Minyak ini mengandung konstituen kimia yang bersifat phototoxic, termasuk bergapten, imperatorin, dan xanthotoxin. Meskipun beberapa komponen minyak angelica memiliki kemampuan antioksidan, bahan ini berisiko untuk digunakan pada kulit jika terkena sinar matahari.
- Anise
- Juga dikenal sebagai adas manis, dapat memiliki sifat antioksidan kuat, tetapi komponen aroma yang harum membuat bahan ini sensitizer kulit potensial, dan dapat menyebabkan fotosensitifitas.
- Anthemis nobilis flower extract
- Berasal dari spesies tanaman Chamomilla recutita, Matricaria recutita, dan chamomile. Mengandung senyawa fenolik, terutama flavonoid apigenin, quercetin, patuletin, luteolin, dan glukosida, yang kesemuanya berfungsi sebagai antioksidan. Jika Anda alergi tanaman dari keluarga daisy, Anda mungkin perlu menghindari produk yang mengandung chamomile.
- Anthocyanin
- Sekelompok zat alami yang ditemukan dalam tumbuhan yang memberikan buah-buahan, sayuran dan tanaman sehingga mereka memiliki warna yang unik. Berasal dari dua kata Yunani yang berarti tanaman dan biru, anthocyanin adalah pigmen yang membuat blueberry biru, raspberry merah, dan sebagainya. Anthocyanin merupakan antioksidan potensial. Lebih dari 300 anthocyanin yang berbeda telah diidentifikasi.
- Apple fruit extract
- Nama umum untuk berbagai jenis apel, yang semuanya memiliki kemampuan antioksidan kuat yang (dalam teori) bisa memberikan manfaat pada kulit ketika dioleskan. Ada lebih banyak penelitian tentang manfaat kesehatan dari makan apel daripada penerapan secara topikal melalui produk perawatan kulit.
- Arctium lappa
- Disebut juga Burdock root. Ekstrak tanaman yang konstituen aktifnya menenangkan kulit dan memiliki antioksidan. Hal ini dapat menjadi masalah bagi mereka sensitif terhadap tanaman dalam keluarga ragweed.
- Argan oil
- Minyak Argan, berisi beberapa lipid bermanfaat dan asam lemak untuk kulit: termasuk asam oleat, asam palmitat, dan terutama asam linoleat.
- Argania spinosa kernel oil
- Nama Latin untuk minyak yang dihasilkan dari kernel pohon argan.
- Arginine
- Mengandung asam amino dan memiliki sifat antioksidan.
- Aristotelia chilensis (maqui)
- Maqui adalah berry yang memiliki antioksidan anthocyanidin yang dikenal sebagai delphinidins, yang dapat membantu kulit lebih baik menahan kerasnya paparan sinar UV (namun bahan ini tidak menggantikan kebutuhan tabir surya). Maqui juga merupakan antioksidan yang hebat bila dikonsumsi secara oral, sebagian besar disebabkan oleh polifenol , flavanols, anthocyanin lainnya, dan ellagic acid, yang semuanya bekerja untuk menangkal radikal bebas yang merusak.
- Ascorbic Acid
- Dikenal juga sebagai L-ascorbic acid. Memiliki penelitian yang paling lengkap dari berbagai bentuk vitamin C terhadap manfaatnya untuk kulit. Antioksidan ini menenangkan kulit dan dapat memperbaiki penampilan tanda-tanda penuaan.
Namun antioksidan ini sangat rentan bila terkena sinar UV dan udara. Bahan ini harus dikemas untuk melindunginya selama penggunaan rutin atau efektivitasnya secara bertahap akan menjadi berkurang ke titik tidak bekerja sama sekali (akan terlihat perubahan warna akibat teroksidasi , produk akan menjadi berwarna tembaga/kecoklatan). Untuk alasan ini, hindari produk-produk vitamin C (ascorbic acid) yang dikemas dalam kemasan jar.
- Ascorbyl glucosamine
- Salah satu bentuk vitamin C. Penelitian untuk bahan ini masih sedikit untuk membuktikan kemampuannya mencerahkan kulit.
- Ascorbyl glucoside
- Ascorbyl glucoside adalah bentuk stabil vitamin C yang dikombinasikan dengan glukosa. Ketika diformulasikan dengan benar dan diserap oleh kulit formula ini akan pecah menjadi ascorbic acid (vitamin C murni). Fungsinya adalah sebagai antioksidan dan bekerja baik untuk menghasilkan kulit yang tampak lebih muda, mulus, dan cerah.
- Ascorbyl methylsilanol pectinate
- Bentuk vitamin C yang dianggap stabil dan yang berfungsi sebagai antioksidan dan pengental.
- Ascorbyl palmitate
- Bentuk vitamin C yang stabil dan non-acidic, efektif sebagai antioksidan. Ascorbyl palmitate sangat efektif dalam mengurangi kerusakan lingkungan.
- Astaxanthin extract
- Karotenoid (pigmen karoten) biasa ditemukan pada tumbuhan, alga, dan ikan, terutama salmon. Berfungsi sebagai antioksidan kuat.
- Astaxanthin
- Karotenoid (pigmen karoten) biasa ditemukan pada tumbuhan, alga, dan ikan, terutama salmon. Berfungsi sebagai antioksidan kuat.
- Astragalus sinicus
- Akar dengan potensi sifat antioksidan, meskipun tidak ada penelitian konklusif bahwa bahan ini berfungsi seperti antioksidan ketika dioleskan.
- Atractylodes macrocephala root powder
- Ekstrak tumbuhan alami yang umum digunakan dalam pengobatan herbal Cina dan Korea. Ketika diaplikasikan pada kulit, akar atractylodes macrocephala bersifat menenangkan dan juga memiliki sifat antioksidan.
- Avobenzone
- Satu-satunya agen tabir surya kimiawi yang tersedia secara global yang memberikan perlindungan UVA yang tepat. Merupakan standar emas global untuk perlindungan UVA dan merupakan tabir surya UVA yang paling banyak digunakan di dunia.
Bahan ini memberikan perlindungan yang sangat baik di seluruh rentang UVA (310-400 nm yang merupakan UVA1 dan UVA2) dengan perlindungan puncak pada 360 nm. Avobenzone kehilangan 36% kapasitas penyerapan UV-nya hanya setelah satu jam terkena sinar matahari (alasan mengapa tabir surya harus diaplikasikan kembali setelah beberapa jam).
- Avocado oil
- Minyak emolien dari alpukat yang memiliki sifat antioksidan dan merupakan sumber asam lemak yang baik untuk skin-replenishing.
- Azadirachta indica
- Jarang digunakan sebagai bahan skin care namun dipercaya memiliki sifat antioksidan dan dapat menenangkan kulit serta mengurangi populasi mikroba pada permukaan kulit.
- Azelaic acid
- Jenis asam yang dikenal sebagai asal dikarboksilat yang berasal dari biji-bijian yang menawarkan banyak manfaat bila diterapkan pada kulit. Dapat digunakan untuk eksfoliasi pada pori-pori yang tersumbat. Penelitian menunjukan azelaic acid dapat mengurangi noda secara signifikan, memudarkan bekas jerawat dan membantu menguraingi sensitivitas pada kulit. Meskipun azelaic acid dapat diperoleh dari biji-bijian, namun versi rekayasa lab kadang digunakan dalam produk perawatan kulit karena diklaim lebih efektif dan stabil. Karena itu azelaic acid sering dianggap bahan sintetis.
- Azulene
- Ekstrak Chamomile, digunakan terutama sebagai bahan pewarna dalam kosmetik. Bahan ini dapat memiliki sifat antioksidan dan menenangkan kulit.
B
- Babassu oil
- Berasal dari biji dari tanaman oleifera Orbignya asli Brasil. Bahan ini adalah sumber yang kaya akan rantai menengah asam laurat trigliserida. Asam laurat secara alami terdapat dalam minyak kulit, dan memainkan peran penting dalam memperkuat pertahanan bawaan kulit dengan cara memperkuat microbiome-nya.
- Bakuchiol
- Bahan antioksidan dan anti-penuaan alami yang ditemukan dalam biji dan daun dari Corylifolia Psoralea. Penelitian menunjukkan bahan ini dapat menenangkan kulit dan mengurangi kerutan, serta membantu untuk tampak meningkatkan warna kulit. Bakuchiol sering disebut-sebut sebagai alternatif bagi pengguna yang sensitif akan retinol. Penelitian telah mengungkapkan bahwa bakuchiol berinteraksi pada kulit seperti retinol; keriput berkurang, meningkatkan elastisitas, dan kulit lebih halus .
- Banana extract
- Ekstrak dari buah pisang yang memiliki beberapa sifat antioksidan yang lemah.
- Bay leaf oil
- Dapat menjadi antioksidan, tetapi juga bisa menjadi sensitizer kulit akibat komponen pengharum di dalamnya.
- Bearberry extract
- Memiliki sifat antioksidan. Sejumlah kecil penelitian menunjukkan bahan ini dapat mencerahkan kulit.
- Beeswax / Cera Alba
- Bahan alami yang dibuat oleh lebah untuk membangun dinding sarang lebahnya. Merupakan agen pengental yang memiliki beberapa sifat emolien, dan sering digunakan dalam lip balm.
- Beet root extract
- Akar dari tanaman bit. Sering digunakan sebagai zat pewarna. Seperti kebanyakan tanaman, bit memiliki sifat antioksidan.
- Bentonite
- Jenis tanah liat yang digunakan sebagai penyerap dalam kosmetik. Bahan ini dapat mengeringkan kulit, meskipun sifat penyerapnya sangat membantu bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.
- Benzalkonium chloride
- Digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan kulit. Bahan ini bisa menjadi sensitizer kulit.
- Benzephenone
- Kelompok senyawa yang digunakan dalam kosmetik sebagai agen tabir surya untuk melindungi sebagian besar dari radiasi UVB dan sebagian radiasi UVA.
- Benzoic Acid
- Pengawet yang digunakan dalam produk perawatan kulit; dianggap kurang sensitif daripada beberapa bentuk pengawet lainnya.
- Benzoyl Peroxide
- Benzoil Peroksida adalah agen antibakteri topikal dalam pengobatan jerawat. Benzoyl Peroxide mampu menembus ke dalam folikel rambut untuk mencapai bakteri yang menyebabkan masalah, dan kemudian membunuh mereka.
- Benzyl Alcohol
- Alkohol organik yang terjadi secara alami di beberapa buah (aprikot, cranberry) dan teh. Fungsi utamanya dalam kosmetik adalah sebagai pengawet, dan merupakan pengawet yang paling tidak sensitif dalam penggunaannya. Alkohol benzil dalam jumlah tinggi dapat memberikan aroma seperti bunga pada produk, karena merupakan bagian dari susunan pewangi dari beberapa minyak esensial seperti melati.
Sebagai alkohol yang mudah menguap, alkohol dapat menimbulkan risiko sensitivitas bila digunakan dalam jumlah tinggi, tetapi dianggap aman seperti yang digunakan dalam kosmetik.
- Berberis aristata
- Tanaman yang memiliki komponen utama yaitu berberin. Berberin merupakan alkaloid yang dapat memiliki antioksidan dan beberapa sifat menenangkan kulit.
- Bertholletia excelsa extract
- Sejumlah kecil penelitian menunjukkan bahan ini dapat memiliki sifat antioksidan.
- Beta hydroxy acid
- Beta hydroxy acid, dikenal dengan singkatan BHA. Sebuah produk mengandung BHA dapat mengeksfoliasi & menenangkan kulit. Bahan ini juga biasa digunakan untuk menangani keluhan jerawat dan komedo. Agar produk BHA dapat berfungsi sebagai exfoliant, pH produk harus antara 3 dan 4 (pH di bawah pH 3 sangat sensitif untuk kulit).
- Beta vulgaris root extract
- Akar dari tanaman bit. Sering digunakan sebagai zat pewarna. Seperti kebanyakan tanaman, bit memiliki sifat antioksidan.
- Betacarotene
- Anggota keluarga karotenoid. Ada ratusan karotenoid, termasuk lycopene dan lutein. Topikal, beta-karoten berpotensi sebagai antioksidan yang baik, meskipun manfaat ini tergantung dosis.
- Betaglucan
- Gula polisakarida yang berasal dari ragi atau gandum. Memiliki beberapa sifat antioksidan dan menenangkan kulit. Beta-glucan dianggap sebagai bahan yang sangat baik untuk meningkatkan tampilan kemerahan dan tanda-tanda kulit sensitif.
- Betaine
- Bahan pelembab lembut yang mungkin berasal dari tumbuhan atau sintetis, betaine juga secara alami terjadi pada kulit dan tubuh. Ini dikenal sebagai osmolyte, bahan yang membantu kulit beradaptasi dengan kehilangan dan perolehan kelembaban, yang pada dasarnya bekerja untuk menyeimbangkan hidrasi kulit.
- Betula alba (birch) juice
- Merupakan sumber mineral yang baik seperti mangan serta berbagai asam amino. Semua ini membuat birch juice dapat berfungsi sebagai hidrator alami yang baik untuk kulit. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman yang lengkap tentang bagaimana berbagai nutrisi dalam birch juice bereaksi terhadap kulit.
- Betula alba
- Ekstrak yang berasal dari tanaman Betula alba (nama umum birch putih). Memiliki sifat antioksidan, tetapi juga dapat memiliki sifat astringent, yang membuatnya berpotensi menjadi sensitizer kulit jika bahan ini adalah salah satu bahan utama dalam produk.
- Bioflavonoid
- Zat yang merupakan komponen dari buah dan sayur. Terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang kuat.
- Birch Bark Extract
- Ekstrak yang berasal dari tanaman Betula alba (nama umum birch putih). Memiliki sifat antioksidan, tetapi juga dapat memiliki sifat astringent, yang membuatnya berpotensi menjadi sensitizer kulit jika bahan ini adalah salah satu bahan utama dalam produk.
- Birch Leaf Extract
- Ekstrak yang berasal dari tanaman Betula alba (nama umum birch putih). Memiliki sifat antioksidan, tetapi juga dapat memiliki sifat astringent, yang membuatnya berpotensi menjadi sensitizer kulit jika bahan ini adalah salah satu bahan utama dalam produk.
- Bismuth Oxychloride
- Dikenal sebagai mutiara sintetis. Konsentrasi murni nanopartikel bismuth oxychloride tampaknya memiliki efek negatif pada sel kulit manusia.
- Black Elderberry
- Tanaman ini memiliki sifat antioksidan kuat karena senyawa flavonoid hadir secara alami. Elderberry memiliki efek menyejukkan kulit.
- Black Locust Extract
- Ekstrak yang dapat memiliki sifat antioksidan, meskipun mungkin juga memiliki komponen berbahaya.
- Black Raspberry
- Buah yang memiliki sifat antioksidan kuat.
- Blackberry
- Berries yang memiliki sifat antioksidan kuat.
- Bladderwrack Extract
- Ekstrak berasal dari rumput laut; dapat menjadi antioksidan yang efektif dan memiliki sifat mengikat air untuk kulit.
- Boerhavia diffusa root extract
- Studi pada hewan telah menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas menenangkan kulit yang kuat. Seperti semua ekstrak tumbuhan, Boerhavia diffusa juga memiliki kemampuan antioksidan. Daun dari tanaman ini merupakan sumber utama dari quercetin antioksidan.
- Borage seed oil
- Mengandung asam gamma linolenat dan asam lemak esensial lainnya untuk kulit.
- Borago officinalis seed oil
- Mengandung asam gamma linolenat dan asam lemak esensial lainnya untuk kulit.
- Boron Nitride
- Sintetis, bubuk anorganik, yang dalam kosmetik memiliki sifat penyerap mirip dengan bubuk alami seperti bedak.
- Boswellia Serrata Gum
- Boswellia merupakan bahan anti-inflamasi yang potent (ampuh & kuat) dan teruji mampu meningkatkan elastisitas kulit dan mampu mengurangi kedalaman kerutan sehingga menghasilkan kulit yang lebih kencang.
- Boysenberry
- Berry yang dapat memiliki sifat antioksidan kuat.
- Brassica campestris
- Memiliki emollient dan antioksidan untuk kulit serta merupakan sumber yang kaya omega-3 dan omega-6 asam lemak.
- Brazil nut extract
- Sejumlah kecil penelitian menunjukkan bahwa bahan ini memiliki sifat antioksidan.
- Buddleja davidii extract
- Sejumlah kecil penelitian menunjukkan bahwa bahan ini memiliki sifat antioksidan.
- Bumetrizole
- Bahan sunscreen yang menyerap terutama sinar UVB.
- Burdock root
- Daun, akar, atau biji burdock memiliki kemampuan menenangkan kulit & antioksidan untuk semua jenis kulit. Namun bahan ini dapat menjadi masalah bagi mereka yang sensitif terhadap tanaman dari keluarga ragweed.
- Butylene Glycol
- Pekerjaan utama Butylene Glycol adalah menjadi pelarut untuk bahan lainnya. Tugas lainnya termasuk membantu produk menyerap lebih cepat dan lebih dalam ke dalam kulit (penambah penetrasi), membuat produk menyebar dengan baik ke kulit, dan menarik air (humektan) ke dalam kulit.
- Butyloctyl Salicylate
- Ester dari butyloctanol dan asam salisilat yang sering digunakan sebagai emolien dalam produk perawatan kulit. Bahan ini berperan dalam memperbaiki tekstur produk dan meningkatkan penyerapan bahan aktif lainnya, terutama dalam produk tabir surya.
- Butylphenyl Methylpropional
- Bahan wewangian umum yang memiliki aroma bunga yang bagus dan juga dikenal dengan nama Lilial. Salah satu dari “Pengharum EU 26” yang harus diberi label secara terpisah (dan tidak dapat dimasukkan begitu saja dalam istilah “wewangian / parfum” pada label) karena potensi alergen. Sebaiknya hindari jika kulit Anda sensitif.
- Butyrosperum parkii (shea) butter extract
- Shea butter tidak hanya memiliki tekstur yang kaya; namun juga merupakan sumber yang kaya antioksidan, termasuk quercetin, epicatechin gallate, gallocatechin, epigallocatechin, serta asam lemak (stearat dan linoleat). Dirancang untuk meningkatkan kelembapan kulit kering.
C
- C12-14 Pareth-12
- Pengemulsi (membantu minyak dan air untuk bercampur).
- C12-15 Alkyl Benzoate
- Bahan sintetis digunakan sebagai agen peningkat emolien dan tekstur dalam kosmetik. Larut dalam minyak dan bahan-bahan seperti minyak, dan dapat memberikan hasil akhir yang lembut pada produk. Kelarutannya yang sangat baik adalah salah satu alasan utamanya digunakan di banyak tabir surya, karena membantu menjaga bahan aktif tersebar di seluruh formula.
- Caffeic Acid
- Antioksidan kuat. Pada kenyataannya ditemukan di sebagian besar tanaman.
- Caffeine
- Sering disertakan dalam produk perawatan kulit dengan klaim bahwa akan “memperbaiki” tampilan selulit atau mata bengkak. Sayangnya, penelitian efek kafein dalam ini masih bersifat campuran. Popularitas kafein dalam produk yang berkaitan dengan selulit adalah karena hubungan jauh dengan aminofilin , yang merupakan bentuk modifikasi dari teofilin, dan kafein mengandung teofilin. Diaplikasikan pada kulit, kafein mungkin memiliki kemampuan menenangkan dan sifat antioksidan, terutama saat kulit terkena sinar UV. Untuk keluhan mata bengkak, tidak ada penelitian yang menunjukkan pendapat ini. Penelitian juga menunjukkan kafein memiliki kemampuan menghambat protein dalam kulit yang membantu untuk terlihat lebih muda. Namun hal ini masih diperdebatkan.
- Calcium Carbonate
- Kapur; digunakan sebagai penyerap dalam kosmetik.
- Caprylic/Capric Triglyceride
- Berasal dari minyak kelapa dan gliserin dan dianggap baik untuk menutrisi kulit.
- Carbomer
- Molekul besar yang dapat mengubah cairan menjadi gel. Biasanya harus dinetralkan dengan basa (seperti Natrium Hidroksida) agar dapat menebal dan menghasilkan gel yang kental, bening dan tidak lengket sehingga nyaman di kulit. Biasanya digunakan 1% atau kurang dalam sebagian besar formulasi.
- Carnauba Wax
- Lilin alami dan keras diperoleh dari daun pohon palem. Digunakan terutama sebagai bahan pengental, tetapi juga memiliki sifat pembentuk film dan penyerap.
- Centella Asiatica Extract
- Centella Asiatica – atau biasa disebut pegagan – telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ratusan tahun. Secara tradisional digunakan untuk memperbaiki luka kecil, luka bakar dan goresan dan juga dikenal sebagai agen anti-inflamasi untuk eksim.
Ternyata pegagan memiliki banyak senyawa aktif dengan beberapa manfaat. Pegagan memiliki senyawa aktif biologis utama yaitu saponin triterpenoid pentasiklik yang disebut asiaticoside, madecassoside, asiatic dan madecassic acid (juga disebut centellosides).
- Cetyl Alcohol
- Lemak alkohol yang digunakan sebagai emolien, emulsifier, pengental dan agen pembawa bahan lainnya. Dapat diturunkan secara alami, seperti dalam alkohol lemak kelapa, atau dibuat secara sintetis.
- Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract (Chamomile)
- Chamomile memiliki antioksidan moderat dan studi menunjukkan hal tersebut ampuh untuk menenangkan kulit.Jika Anda alergi terhadap tanaman dalam keluarga daisy, Anda mungkin perlu menghindari produk yang mengandung chamomile.
- Charcoal
- Zat karbon yang terbentuk dengan membakar bahan organik tanpa oksigen. Memiliki sifat penyerapan yang unik.
- China clay
- Bahan sintetis yang berfungsi sebagai pengondisi kulit dan agen oklusif.
- Chlorphenesin
- Berfungsi sebagai pengawet. Bekerja melawan bakteri dan beberapa spesies jamur dan ragi.
- Chondrus Crispus Extract
- Ekstrak rumput laut merah yang memiliki sifat pembentuk film yang bagus, dapat menghaluskan kulit dan melembabkan.
Pihak pabrik/manufaktur yang memproduksi bahan ini mengklaim bahwa bahan ini dapat memberikan efek melambatkan pelepasan bahan aktif dan mengurangi TEWL sehingga dapat membantu melembapkan kulit.
- Citral
- Bahan pewangi umum yang berbau seperti lemon dan memiliki rasa pahit. Salah satu “Pengharum EU 26” yang harus diberi label secara terpisah (dan tidak dapat hanya disertakan dalam istilah “wewangian / parfum” pada label) karena potensi alergen. Sebaiknya hindari jika kulit Anda sensitif.
- Cocamidopropyl Betaine
- Cocamidopropyl betaine dapat berasal dari tanaman atau sintetis. Dianggap berisiko rendah untuk membuat kulit sensitif. Alasan bahan ini populer adalah bahwa cocamidopropyl betaine sangat bagus dalam menstabilkan produk yang menghasilkan busa melimpah. Alasan lainnya adalah karena bahan ini ringan dan bekerja sangat baik jika dikombinasikan dengan bahan pembersih dan surfaktan lainnya. Satu hal lagi yang membuat bahan ini dikatakan bagus: meskipun sintetis, ia sangat mudah terurai secara hayati.
- Cocos Nucifera (Coconut) Oil
- Minyak nabati yang tidak mudah menguap, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan memiliki sifat emolien untuk kulit. Dikenal juga sebagai trigliserida rantai menengah. Digunakan sebagai pelembab.
- Copernicia Cerifera Wax
- Lilin alami dan keras diperoleh dari daun pohon palem. Digunakan terutama sebagai bahan pengental, tetapi juga memiliki sifat pembentuk film dan penyerap.
- Cornstarch
- Pati diperoleh dari jagung dan kadang-kadang digunakan sebagai penyerap dalam kosmetik, bukan bedak.
- Cyclopentasiloxane
- Silikon berstruktur siklik berukuran panjang 5 unit yang sangat umum digunakan. Bersifat setipis air dan tidak menempel di kulit namun dapat menguap (disebut silikon volatil). Mirip dengan silikon lainnya, Cyclopentasiloxane memberi kulit dan rambut kesan halus dan lembut.
D
- DMDM Hydantoin
- Memiliki sifat pelepas formaldehida. Bekerja sangat baik melawan bakteri dan juga memiliki kemampuan fungisida ringan. Jumlah yang kecil tidak apa-apa, namun, dalam jumlah yang lebih besar dapat mematikan.
- Dehydroacetic Acid
- Bahan pengawet. Bekerja melawan jamur dengan baik namun hanya memiliki efek yang lebih ringan dalam melawan bakteri.
Bahan ini disetujui oleh Ecocert dan Cosmos, bekerja cukup baik pada konsentrasi rendah (0,1-0,6%) dan populer dalam produk alami.
- Dimethicone
- Membuat kulit menjadi halus, menciptakan kilau halus dan membentuk pelindung (alias oklusif). Selain itu bekerja dengan baik untuk mengisi garis-garis halus dan kerutan dan membuat kulit terlihat kencang (untuk sementara).
- Disodium Cocoyl Glutamate
- Surfaktan yang berasal dari minyak kelapa dan asam glutamat (asam amino). Bahan ini digunakan dalam produk pembersih karena kemampuannya menghasilkan busa lembut dan memiliki sifat pembersih yang efektif namun lembut di kulit. Umumnya ditemukan dalam sabun, sampo, dan produk perawatan kulit lainnya.
- Disodium EDTA
- Bahan pembantu yang cukup umum untuk membantu produk tetap stabil dalam waktu yang lebih lama. Bahan ini dapat menetralkan ion logam dalam formula (yang biasanya masuk dari air). Biasanya digunakan dalam jumlah kecil, sekitar 0,1% atau kurang.
E
- Ethyl Hexanediol
- Cairan tidak berwarna, sedikit kental mirip dengan glikol lainnya, digunakan sebagai pelarut dalam produk kosmetik. Konsentrasi yang direkomendasikan kurang dari 5%.
- Ethylhexyl Methoxycinnamate
- Lihat Octinoxate.
- Ethylhexyl Salicylate
- Agen tabir surya yang digunakan untuk melindungi kulit terutama dari sinar UVB.
- Ethylhexylglycerin
- Zat pelembut kulit sintetis juga digunakan sebagai bahan pengawet, zat pembawa, atau zat pensuspensi untuk bahan pengawet lainnya seperti Phenoxyethanol.
- Euphorbia Cerifera (Candelila) Wax
- Ekstrak yang berasal dari tanaman candelilla; digunakan sebagai agen pengental dan emolien untuk memberikan bentuk pada produk seperti lipstik atau alas bedak.
F
- Fuller’s Earth
- Zat mineral yang mirip dengan kaolin (tanah liat). Terdiri dari alumina, silika, oksida besi, kapur, magnesium, dan air, digunakan sebagai zat penyerap dan penebalan dalam kosmetik.
G
- Galactomyces Ferment Filtrate
- Diperoleh melalui proses fermentasi ragi tertentu yang termasuk dalam genus Galactomyces – ditemukan sebagai cairan ajaib anti-penuaan dan penutrisi kulit. Diklaim bahwa cairan bening seperti air ini mengandung bahan-bahan yang baik untuk kulit dan kaya akan vitamin, asam amino, mineral dan asam organik.
- Glycerin
- Pelembab alami yang juga ada di kulit kita. Molekul yang sangat umum, aman, efektif, dan murah dan telah digunakan selama lebih dari 50 tahun. Menjaga lipid kulit di antara sel-sel kulit kita dalam keadaan sehat, melindungi dari iritasi, membantu memulihkan lapisan kulit.
- Glycolic Acid
- AHA yang paling banyak diteliti dengan manfaat kulit yang paling terbukti.Dengan lembut mengangkat sel kulit mati untuk menampilkan kulit yang lebih baru, lebih segar, dan lebih halus. Dapat membantu produksi kolagen kulit sendiri yang menghasilkan kulit lebih kencang dan lebih muda. Dapat memudarkan bintik-bintik coklat yang disebabkan oleh kerusakan akibat sinar matahari. Pilih produk yang Anda ketahui konsentrasi dan nilai pH-nya karena keduanya sangat mempengaruhi keefektifan.
H
- Helianthus annuus (sunflower) seed oil
- Minyak tanaman dari biji bunga matahari yang bersifat tanpa bau yang biasa digunakan sebagai emolien dalam kosmetik.
- Hexylene Glycol
- Mirip dengan glikol lainnya, merupakan bahan pembantu yang digunakan sebagai pelarut, atau untuk mengencerkan formula kental.
- Homosalate
- Bahan aktif tabir surya yang disetujui FDA yang terutama menyediakan perlindungan UVB. Rentang UVA-nya sangat sempit, sehingga tidak digunakan sendiri di tabir surya. Homosalate disetujui secara internasional untuk digunakan dalam tabir surya, hingga konsentrasi maksimum 15%.
- Hydrogenated polydecene
- Polimer sintetik yang berfungsi sebagai emolien dan memperbaiki kondisi kulit.
- Hydrolyzed Corn Starch
- Suatu bentuk pati jagung penyerap alami yang telah dihidrolisis. Hidrolisis melibatkan pengubahan bahan dari satu bentuk ke bentuk lain dengan menambahkan air.
I
- Illite
- Pengental alami yang bersumber dari mineral yang kadang-kadang disebut sebagai tanah liat hijau Prancis.
- Iron Powder
- Bahan alami, digunakan sebagai agen opacifying dalam kosmetik.
K
- Kaolin
- Bahan sintetis yang berfungsi sebagai pengondisi kulit dan agen oklusif (mengunci kelembapan kulit yang sudah ada) .
L
- Lactic Acid
- Asam alfa hidroksi (AHA) diekstraksi dari susu, namun sebagian besar bentuk yang digunakan dalam kosmetik adalah bentuk sintetisnya karena bentuk sintetis lebih mudah diformulasikan dan distabilkan. Asam laktat dapat menyebabkan sensitivitas, meskipun kondisi ini tidak umum dan dapat diminimalkan jika formulasi mengandung bahan-bahan yang menenangkan. Asam laktat juga memiliki sifat menghidrasi dan seperti asam glikolat (AHA lain) dapat membantu mencerahkan warna kulit yang tidak rata.
- Limonene
- Secara topikal, limonene dapat menyebabkan sensitivitas dan sebaiknya dihindari. Selain itu, karena efeknya yang meningkatkan penetrasi pada kulit, sangat penting untuk menghindari produk yang mengandung limonene plus penyensitif kulit lainnya (misalnya alkohol yang diubah sifatnya).Seperti kebanyakan komponen wewangian yang mudah menguap, limonene juga memiliki manfaat antioksidan yang kuat dan juga telah terbukti menenangkan kulit; Namun, ketika terkena udara, senyawa antioksidan yang sangat mudah menguap ini akan mengoksidasi dan menjadi mampu membuat kulit menjadi sensitif.
- Lithium Magnesium Sodium Silicate
- Tanah liat berbahan dasar silika sintetik terdiri dari litium, natrium, dan magnesium. Digunakan sebagai agen penebalan dan penyerap.
M
- Magnesium Carbonate
- Garam mineral anorganik digunakan sebagai zat penyerap, zat opasifikasi, zat pewarna, atau untuk menyesuaikan pH produk kosmetik.
- Magnesium Hydroxide
- Bahan sintetis yang berfungsi sebagai pengondisi kulit dan agen oklusif.
- Magnesium
- Mineral bumi yang memiliki sifat absorben kuat dan memiliki beberapa sifat disinfektan.
- Maltodextrin
- Gula nabati yang dibuat dengan menghidrolisis sakarida dengan pati dari jagung, kentang, atau beras.
- Mandelic Acid
- Suatu jenis asam alfa hidroksi (AHA). Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa asam mandelic adalah pengelupas yang efektif, meskipun tidak seefektif Glycolic Acid karena ukurannya yang lebih besar (Mandelic Acid memiliki ukuran dua kali lebih besar dari Glycolic Acid) dan penetrasi lebih lambat ke kulit; Namun, sifat-sifat ini juga dapat membuat asam mandelic lebih dapat ditoleransi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Tidak seperti Glycolic Acid, asam mandelic peka terhadap cahaya dan harus dikemas dalam wadah yang buram agar tetap efektif. Penelitian lain menunjukkan asam mandelic dapat meningkatkan produksi sebum (minyak), yang tidak bagus untuk kulit berminyak tetapi akan bermanfaat bagi kulit kering.
- Menthyl Anthranilate
- Bahan aktif tabir surya sintetis yang efektif menahan sebagian UVA (namun hanya melindungi sebesar 336 nanometer). Angka ini dirasa belum cukup untuk perlindungan dari sinar UV.
- Methylparaben
- Paraben adalah kelompok pengawet kontroversial yang meliputi butylparaben, isobutylparaben, propylparaben, methylparaben, dan ethylparaben. Merupakan kelompok pengawet yang paling banyak digunakan dalam kosmetik. Paraben sangat populer karena profilnya yang lembut, tidak peka, dan sangat efektif dibandingkan dengan pengawet lain, tetapi juga karena mereka diturunkan secara alami dari tanaman, sebuah fenomena langka untuk pengawet.
- Montmorillonite
- Seperti semua tanah liat, montmorillonite memiliki sifat penyerap dan dapat menjadi bahan yang bermanfaat untuk kulit berminyak. Bahan ini juga dapat berfungsi sebagai pengental.
N
- Niacinamide
- Bahan anti penuaan yang bagus, menghaluskan kerutan yang digunakan pada konsentrasi 4-5%. Memudarkan bintik-bintik coklat. Dapat dibantu dengan mengombinasikan bersama gula amino, asetil glukosamin. Meningkatkan sintesis ceramide yang menghasilkan pelindung kulit yang lebih kuat dan lebih sehat serta hidrasi kulit yang lebih baik. Dapat membantu memperbaiki beberapa kondisi kulit termasuk jerawat, rosacea, dan dermatitis atopik.
- Nylon-12
- Zat bubuk digunakan sebagai penyerap dan penambah tekstur. Jika terdapat dalam produk skincare atau makeup dalam jumlah tinggi, nilon-12 cenderung memiliki sifat mattifying.
O
- Octinoxate
- Octinoxate adalah tabir surya tertua dan paling umum yang digunakan untuk melindungi kulit, terutama terhadap sinar UVB. Meskipun octinoxate memang memberikan perlindungan UVA, ia tidak melindungi terhadap seluruh rentang panjang gelombang UVA; Oleh karena itu, harus ada hadiah aktif lain yang melindungi UVA dalam tabir surya yang Anda gunakan.
- Octisalate
- Cairan berminyak tak berwarna hingga kekuningan muda yang berfungsi sebagai filter tabir surya UVB (280-320nm) dengan absorbansi puncak pada 306 nm. Bukan filter yang kuat, dan selalu digunakan dalam kombinasi dengan agen tabir surya lain untuk lebih meningkatkan SPF dan untuk melarutkan filter UV padat lainnya. Memiliki profil keamanan yang baik dan diizinkan untuk digunakan pada konsentrasi maksimal 5% baik di AS maupun di Eropa dan 10% di Jepang.
- Octocrylene
- Bahan kimia tabir surya yang larut dalam minyak yang melindungi kulit dari UVB dan sedikit UVA II dengan penyerapan puncak 304 nm. Perlindungannya lumayan namun tidak cukup kuat (kehilangan 10% perlindungan SPF dalam 95 menit) dan sering digunakan untuk menstabilkan filter UV yang kurang stabil lainnya, misalnya, Avobenzone. Bahan ini juga sering digunakan untuk meningkatkan ketahanan air pada produk. Profil keamanan Octocrylene secara umum cukup baik, meskipun studi review di Contact Dermatitis melaporkan “peningkatan jumlah pasien dengan alergi kontak sinar terhadap octocrylene” terutama pada orang dewasa dengan sensitivitas ketoprofen dan anak-anak dengan kulit sensitif. Jadi jika Anda memiliki anak kecil, mungkin lebih baik menggunakan tabir surya bebas octocrylene.
- Octyl Methoxycinnamate
- Cairan bening, larut dalam minyak, dan “elegan secara kosmetik” yang merupakan tabir surya kimia yang paling umum digunakan. Menyerap radiasi UVB (pada panjang gelombang: 280-320 nm) dengan perlindungan puncak pada 310nm. Namun hanya melindungi terhadap sinar UVB dan bukan UVA (kisaran 320-400 nm) – jadi selalu pilih produk yang mengandung tabir surya lain juga.
Bahan ini tidak terlalu stabil, ketika terkena sinar matahari mudah rusak dan kehilangan efektivitasnya (tidak secara instan, tetapi seiring waktu kehilangan 10% dari kemampuan perlindungan SPF dalam 35 menit). Untuk membuatnya lebih stabil dapat – dan harus – dikombinasikan dengan agen tabir surya lain untuk memberikan perlindungan yang stabil dan berspektrum luas.
- Octyl Salicylate
- Agen tabir surya yang digunakan untuk melindungi kulit terutama dari sinar UVB.
- Oryza Sativa Bran Water
- Kaya akan Vitamin B dan Vitamin E yang memmbantu menghaluskan kulit, mencerahkan dan mengurangi tanda penuaan. Selain itu memiliki efek menenangkan kulit.
P
- PCA
- PCA adalah singkatan dari Pyrrolidone Carboxylic Acid. Setelah asam amino, PCA adalah komponen NMF (Natural Moisturizing Factor) terbesar kedua pada kulit. 12% adalah PCA dari komposisi NMF kulit normal.
- PEG-12 Dimethicone
- Silikon cair yang mengurangi tegangan permukaan. Dapat meningkatkan minyak (atau silikon) dalam emulsi air dengan penyerapan lebih cepat, penyebaran lebih baik, dan rasa lebih ringan.
- PEG-60 Hydrogenated Castor Oil
- Berasal dari minyak jarak. Berwarna putih seperti lemak babi yang digunakan sebagai pelarut untuk memasukan wewangian ke dalam produk berbasis air seperti toner.
- Palmitoyl Tripeptide-1
- Merupakan peptide dengan amino sekuen glycine-histidine-lysine ( atau disebut juga GHK). GHK tersebut terikat pada palmitic acid atau fatty acid untuk meningkatkan kemampuan minyak untuk larut dan memudahkan penetrasi bahan ke dalam kulit.
Bahan ini juga mampu merangsang pembentukan kolagen pada kulit yang mana kolagen tersebut membantu mengurangi kerut dan menghasil wajah yang tampak muda.
- Pentylene Glycol
- Bahan multifungsi yang dapat digunakan sebagai penstabil emulsi, pelarut, dan antimikroba. Selain itu dianggap mampu meningkatkan ketahanan tabir surya terhadap air.
- Phenoxyethanol
- Aman dan lembut. Bukan paraben. Diperkenalkan sekitar tahun 1950 dan dapat digunakan hingga 1% di seluruh dunia. Dapat ditemukan di alam – dalam teh hijau – tetapi versi yang digunakan dalam kosmetik adalah sintetis.
- Polyethylene
- Polyethylene adalah plastik paling umum di dunia. Bahan ini adalah polimer super serbaguna (molekul dari subunit berulang) dan dalam hal kosmetik sering disebut sebagai microbeads.Mampu mengentalkan formula bebas air, meningkatkan kekerasan dan meningkatkan titik leleh emulsi dan balsem tanpa air.
- Polyglycerin-3
- Tiga molekul glycerin yang terikat bersama. Merupakan humektan seperti glycerin, namun memiliki struktur molekul yang lebih besar sehingga lebih lambat menembus kulit sehingga memberikan kelebapan yang lebih lama.
- Polysorbate 60
- Bahan yang membantu air dan minyak bercampur, alias pengemulsi.
- Potassium Hydroxide
- Bahan yang sangat basa yang membantu mengatur pH formula kosmetik menjadi tepat. Mirip dengan natrium hidroksida yang lebih sering digunakan.
- Potassium Sorbate
- Digunakan sebagai bahan pengawet, hampir selalu digunakan bersamaan dengan bahan pengawet lainnya.
- Potassium
- Unsur penting dalam diet yang hadir dalam buah-buahan seperti pisang dan jeruk. Juga merupakan mineral bumi yang memiliki sifat penyerap dan beberapa sifat bermanfaat, tetapi juga dapat memperburuk kulit.
- Propanediol
- Emolien yang dapat membuat kulit terasa nyaman dan halus. Berasal dari minyak kelapa dan gliserin, bertekstur ringan, bening, tidak berbau dan tidak berminyak. Bahan yang bagus dan terasa enak di kulit, ditoleransi dengan sangat baik oleh setiap jenis kulit dan mudah diformulasikan.
- Propolis
- Resin alami yang dikumpulkan lebah untuk membangun sarangnya.
- Propylene Glycol
- Propylene Glycol adalah cairan tidak berwarna, yang tugas utamanya, biasanya, adalah meningkatkan stabilitas produk. Ini berarti memastikan bahwa produk tidak membeku atau meleleh dalam suhu rendah atau tinggi. Untuk mencapai ini, biasanya hanya digunakan dalam jumlah kecil – biasanya kurang dari 2%.Fungsi lainnya termasuk menjadi humektan (membantu kulit menarik air), menjadi pelarut untuk bahan lain dan menjadi penambah penetrasi.
R
- Retinol
- Retinol adalah vitamin A murni yang merupakan bahan anti penuaan yang paling ampuh yang saat ini tersedia. Retinol memiliki kemampuan 10-20x lipat asam retinoat tabf dapat mambuat kulit kering dan keriput menjadi kencang.
Retinol tidak boleh digunakan saat hamil.
- Rice Starch / Tepung Beras
- Zat penyerap terkadang termasuk dalam produk berbentuk bedak. Pati beras memiliki hasil akhir yang lebih kering daripada bedak, dan kadang-kadang digunakan dalam jumlah tinggi dalam bubuk yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kulit sangat berminyak.
- Ricinus Communis (Castor) Oil
- Minyak sayur yang berasal dari biji jarak yang asam lemak utamanya adalah asam risinoleat. Ini digunakan dalam kosmetik sebagai emolien, meskipun sifat uniknya adalah ketika kering membentuk film padat yang dapat mengikat air. Minyak jarak juga dapat meningkatkan penyerapan bahan kosmetik lainnya. Jarang dikaitkan dengan sensitivitas kulit, tetapi dapat memiliki rasa yang sedikit lengket pada kulit.
- Rosa Damascena Flower Oil
- Manfaat yang bisa diperoleh dari minyak mawar ini adalah sifatnya yang wangi dapat meberikan rasa tenang/nyaman bagi pengguna, dan jika dia diproses dari bunga mawar (bukan sintetis) memiliki efek antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Namun, bahan ini dapat mengakibatkan iritasi/alergi terutama pada kulit sensitif.
S
- Salicylic Acid
- Biasa digunakan untuk merawat kulit bermasalah. Dapat mengelupas kulit baik di permukaan maupun di pori-pori. Merupakan agen anti-inflamasi yang baik. Bahan ini lebih efektif untuk mengobati komedo daripada jerawat. Untuk jerawat, gabungkan dengan agen antibakteri seperti benzoyl peroxide atau asam azelaic.
- Silicate
- Garam anorganik yang memiliki sifat menyerap dan penebalan yang kuat.
- Silica
- Partikel silika dapat meningkatkan penyerapan bahan lainnya.
- Silk Powder / Bubuk Sutera
- Bubuk yang diturunkan secara sintetis yang digunakan sebagai zat penyerap.
- Silt
- Sifat penyerap Silt berfungsi membantu menyerap kelebihan minyak di permukaan kulit.
- Snail Secretion Filtrate
- Lendir bekicot adalah campuran kompleks proteoglikan, glikosaminoglikan, enzim glikoprotein, asam hialuronat, peptida tembaga, peptida antimikroba termasuk tembaga, seng, dan besi.
- Sodium Benzoate
- Sodium benzoat atau Natrium benzoat banyak digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet. Meskipun bukan bahan berbahaya, namun ketika dikombinasikan dengan ascorbic acid (asam askorbat) dapat menciptakan reaksi kimia yang membentuk benzena -bahan kimia yang digunakan dalam pestisida, pewarna rambut, plastik, dan juga dalam asap rokok.
- Sodium Carbonate
- Garam penyerap yang digunakan dalam kosmetik. Dapat mengakibatkan kulit sensitif.
- Sodium Citrate
- Digunakan terutama untuk mengontrol tingkat pH suatu produk, bahan ini juga memiliki sifat antioksidan dan pengawet.
- Sodium Hydroxide
- Juga dikenal sebagai alkali, natrium hidroksida adalah bahan yang sangat basa yang digunakan dalam jumlah kecil dalam kosmetik untuk membentuk dan menahan pH suatu produk. Juga digunakan sebagai agen pembersih dan denaturasi. Dalam konsentrasi tinggi merupakan sensitizer kulit yang signifikan.
- Sodium Lactate
- Garam natrium dari asam laktat. Pelembab kulit yang bagus dan juga digunakan untuk mengatur nilai pH formula kosmetik. Bahan alami ini disetujui oleh ECOCERT dan COSMOS.
- Sodium Laureth Sulfate
- Bahan pembersih yang paling umum. Sering tertukar dengan sodium lauryl sulfate (SLS), tetapi keduanya sama sekali tidak sama. Molekul SLES memiliki bagian kepala yang larut dalam air lebih besar yang membuatnya lebih lembut dan tidak terlalu menyebabkan iritasi.
- Sodium Lauroyl Sarcosinate
- Bahan pembersih yang ringan dan dapat terurai secara hayati. Dikenal karena kemampuannya membuat busa yang baik sekaligus meningkatkan kelembutan formula. Kinerjanya mirip dengan Isethionates, kelompok agen pembersih lain yang dikenal karena kelembutannya.
- Sodium Lauryl Sulfate
- SLS berpotensi mengiritasi mata dan kulit namun dapat diatasi dengan formulasi yang tepat dan uji iritasi yang dilakukan oleh produsen produk. SLS dianggap sebagai bahan yang ramah lingkungan karena 100% kandungan biobased, biodegradabilitas, dan potensi bioakumulasi yang rendah. Data toksikologi mendukung bahwa SLS aman digunakan dalam produk pembersih bila diformulasikan untuk meminimalkan potensi iritasinya.
- Sodium PCA
- PCA adalah singkatan dari Pyrrolidone Carboxylic Acid dan dapat ditemukan secara alami di kulit kita. Bentuk garam natrium dari PCA adalah bahan penting yang identik dengan kulit dan pelembab alami yang membantu kulit menahan air dan tetap terhidrasi dengan baik.
- Sodium Polyacrylate
- Polimer superabsorben (molekul besar dari subunit berulang) yang memiliki kemampuan mengikat air yang luar biasa. Kadang-kadang disebut sebagai “waterlock” dan dapat menyerap 100 hingga 1000 kali massanya dalam air. Adapun penggunaannya dalam produk kosmetik adalah sebagai multi-tasker praktis yang mengentalkan formula berbasis air dan memiliki beberapa sifat pengemulsi juga menstabilkan emulsi.
- Sodium Polyacrylate Starch
- Campuran pati alami yang dikombinasikan dengan polimer akrilat sintetik.
- Squalane
- Merupakan oil ringan yang bersifat non-komedogenik sehingga tidak menyumbat pori-pori. Berfungsi sebagai Natural Moisturizing Factors (NMF) untuk menjaga kelembapan kulit dan tidak membuat kulit tertarik. Squalane juga berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan kulit saat terkena sinar UV. Membantu menjaga kulit tetap kenyal, awet muda dan terhidrasi.
- Steareth-20
- Bahan lilin padat yang membantu minyak dan air bercampur, alias pengemulsi. Ini berasal dari alkohol berlemak yang disebut stearil alkohol dengan cara etoksilasi dan dengan demikian membuat molekul lebih larut dalam air.
- Stearic Acid
- Asam lemak multi-tugas yang umum. Membuat kulit Anda terasa bagus dan halus (emollient), dan membantu menstabilkan campuran air dan minyak (alias emulsi).
T
- Terephthalylidene Dicamphor Sulfonic Acid
- Bahan sunscreen yang memberikan perlindungan UVA.
- Titanium Dioxide
- Digunakan sebagai bahan pengental, pemutih, pelumas, dan tabir surya dalam kosmetik. Melindungi kulit dari radiasi UVA dan UVB dan dianggap tidak ada risiko sensitivitas kulit. Karena sifatnya yang lembut, titanium dioksida adalah tabir surya yang aktif untuk kulit sensitif dan rawan kemerahan . Bagus untuk digunakan di sekitar mata, karena tidak menyebabkan sengatan.
- Tocopheryl Acetate
- Versi vitamin E murni yang paling umum digunakan dalam kosmetik. Menurut Leslie Baumann, meskipun bahan ini lebih stabil dan memiliki masa simpan yang lebih lama, ia juga lebih sulit diserap oleh kulit dan mungkin tidak memiliki efek perlindungan cahaya mengagumkan yang sama dengan Vit E.
- Triethanolamine
- Bahan yang membantu menyetel pH formulasi kosmetik agar tepat. Bahan ini sangat basa: larutan 1% memiliki pH sekitar 10.
W
- Water / Aqua / Eau
- Bahan perawatan kulit yang paling umum dari semuanya. Biasanya terdapat di tempat pertama daftar bahan, artinya merupakan kandungan dominan dari komposisi pembentuk produk. Merupakan pelarut untuk bahan yang tidak bisa larut dalam minyak.
Air yang digunakan dalam kosmetik biasanya telah dimurnikan dan dideionisasi (artinya hampir semua ion mineral di dalamnya dihilangkan). Hal ini dapat membuat produk tetap stabil dari waktu ke waktu.
X
- Xanthan Gum
- Merupakan bahan pengental dan penstabil yang sering digunakan dalam formulasi skincare. Jika suatu produk terlalu encer, maka xanthan gum dapat membuatnya memiliki tekstur seperti gel. Xantham gum dapat membantu formulator untuk mengatur flow & feel suatu formula. Selain itu Xantan Gum dikategorikan sebagai bahan natural yang merupakan ikatan rantai molekul gula (polisakarida) yang didapatkan melalui proses fermentasi. Digunakan juga dalam industri makanan dan telah mendapatkan persetujuan dari Ecocert.
Z
- Zinc Oxide
- Bahan aktif yang digunakan sebagai pengental, pelumas, dan tabir surya dalam kosmetik. Seperti Titanium Dioxide, bahan ini dianggap tidak menimbulkan sensitisasi kulit. Merupakan physical sunscreen yang efektif dalam memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB. Bahan ini dianggap sebagai kandungan sunscreen dengan jangkauan spektrum paling luas dibandingkan bahan sunscreen lainnya.
- Zinc PCA
- Bahan sintetis yang memiliki manfaat anti-penuaan karena kemampuannya melawan enzim penyebab penuaan.