Skintific Lactic Acid Skin Renewal Exfoliating Serum

Deskripsi Produk

Skintific Lactic Acid Skin Renewal Exfoliating Serum

Skintific Lactic Acid Skin Renewal Exfoliating Serum adalah serum eksfoliasi dengan kandungan utama Lactic Acid, Succinic Acid dan Pink Grapefruit Acid, memberikan hasil maksimal namun gentle untuk merawat kulit berjerawat, berminyak serta bertekstur. Menggunakan Three French Patented Ingredients (Evermat™, Pixalia®, Prodizia™) yang berasal dari plant-based, bekerja pada permukaan pori, secara signifikan membantu merawat tampilan pori dan menekan sebum berlebih, sehingga kulit tampak lebih halus, cerah, tampilan pori tersamarkan. Triple Action in 3 Times Usage, menenangkan jerawat, menghaluskan tekstur kulit serta menjadikan kulit glowing. Diformulasikan untuk semua jenis kulit, terutama kulit berminyak dan berjerawat.


Komposisi/Ingredients

EWG Score

Aqua, Glycerin, Lactic Acid, Butylene Glycol, Gluconolactone, Propylene Glycol, Propanediol, Sodium Hydroxide, Albizia Julibrissin Bark Extract, Succinic Acid, Hydrolyzed Collagen, Enantia Chlorantha Bark Extract, Citrus Paradisi Fruit Extract, Xanthan Gum, Hydroxyacetophenone, Salicylic Acid, Lactobionic Acid, Mandelic Acid, Hydroxycinnamic Acid, Rutin, Glycerophosphoinositol Choline, Niacinamide, Alpha-Arbutin, 1,2-Hexanediol, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Acrylamide/​Sodium Acryloyldimethyltaurate Copolymer, Ammonium Sulfate, Sodium Sulfate, Citric Acid, Amylopectin, Ethylhexylglycerin, Oleanolic Acid, Dextrin, Phenoxyethanol, Sodium Benzoate, Aroma, Ci 16035, Ci 60730

Bahan dapat berubah sesuai kebijakan produsen. 
Untuk daftar bahan terlengkap dan terbaru, silakan merujuk pada kemasan produk.

Link Belanja

Informasi Komposisi

Water / Aqua / Eau

EWG Score:

1

Bahan perawatan kulit yang paling umum dari semuanya. Biasanya terdapat  di tempat pertama daftar bahan, artinya merupakan kandungan dominan dari komposisi pembentuk produk. Merupakan pelarut untuk bahan yang tidak bisa larut dalam minyak.

Air yang digunakan dalam kosmetik biasanya telah dimurnikan dan dideionisasi (artinya hampir semua ion mineral di dalamnya dihilangkan). Hal ini dapat membuat produk tetap stabil dari waktu ke waktu.i yang dikumpulkan lebah untuk membangun sarangnya.

Fungsi : Pelarut

Glycerin

Pelembab alami yang juga ada di kulit kita.Molekul yang sangat umum, aman, efektif, dan murah dan telah digunakan selama lebih dari 50 tahun. Menjaga lipid kulit di antara sel-sel kulit kita dalam keadaan sehat, melindungi dari iritasi, membantu memulihkan lapisan kulit.

Fungsi : Pengemulsi, Pelarut, Bahan Aktif

melembabkanmemperbaiki tekstur kulit
Lactic Acid

Asam alfa hidroksi (AHA) diekstraksi dari susu, namun sebagian besar bentuk yang digunakan dalam kosmetik adalah bentuk sintetisnya karena bentuk sintetis lebih mudah diformulasikan dan distabilkan. Asam laktat dapat menyebabkan sensitivitas, meskipun kondisi ini tidak umum dan dapat diminimalkan jika formulasi mengandung bahan-bahan yang menenangkan. Asam laktat juga memiliki sifat menghidrasi dan seperti asam glikolat (AHA lain) dapat membantu mencerahkan warna kulit yang tidak rata.

Butylene Glycol

Pekerjaan utama Butylene Glycol adalah menjadi pelarut untuk bahan lainnya. Tugas lainnya termasuk membantu produk menyerap lebih cepat dan lebih dalam ke dalam kulit (penambah penetrasi), membuat produk menyebar dengan baik ke kulit, dan menarik air (humektan) ke dalam kulit.

Fungsi : Pengawet

melembabkanmemperbaiki tekstur kulitantiseptik

Gluconolactone

PHA yang bekerja sebagai eksfolian lembut, mengangkat sel kulit mati sambil melembapkan. Cocok untuk kulit sensitif, membantu meratakan tekstur dan membuat kulit tampak lebih cerah.

Propylene Glycol

Propylene Glycol adalah cairan tidak berwarna, yang tugas utamanya, biasanya, adalah meningkatkan stabilitas produk. Ini berarti memastikan bahwa produk tidak membeku atau meleleh dalam suhu rendah atau tinggi. Untuk mencapai ini, biasanya hanya digunakan dalam jumlah kecil – biasanya kurang dari 2%.Fungsi lainnya termasuk menjadi humektan (membantu kulit menarik air), menjadi pelarut untuk bahan lain dan menjadi penambah penetrasi.

Propanediol

Emolien yang dapat membuat kulit terasa nyaman dan halus. Berasal dari minyak kelapa dan gliserin, bertekstur ringan, bening, tidak berbau dan tidak berminyak. Bahan yang bagus dan terasa enak di kulit, ditoleransi dengan sangat baik oleh setiap jenis kulit dan mudah diformulasikan.

Fungsi : Emolien, Pelarut

melembabkan
Sodium Hydroxide

Juga dikenal sebagai alkali, natrium hidroksida adalah bahan yang sangat basa yang digunakan dalam jumlah kecil dalam kosmetik untuk membentuk dan menahan pH suatu produk. Juga digunakan sebagai agen pembersih dan denaturasi. Dalam konsentrasi tinggi merupakan sensitizer kulit yang signifikan.

Albizia Julibrissin Bark Extract

Ekstrak dari kulit pohon Albizia julibrissin ini dikenal memiliki sifat antioksidan dan anti-penuaan. Bahan ini membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi tanda-tanda kelelahan kulit. Selain itu, bahan ini juga mendukung perbaikan elastisitas kulit.


Succinic Acid

Asam alami yang berfungsi sebagai eksfoliator ringan, membantu membersihkan pori-pori dan mengurangi minyak berlebih. Juga memiliki sifat antimikroba, sehingga efektif untuk kulit berjerawat. Mendukung regenerasi kulit agar tampak lebih halus dan cerah.

Hydrolyzed Collagen

Kolagen terhidrolisis adalah bentuk kolagen yang dipecah menjadi molekul kecil untuk mempermudah penyerapan oleh kulit. Bahan ini membantu meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kekencangan kulit. Efeknya membuat kulit terasa lebih halus dan kenyal.

Enantia Chlorantha Bark Extract

Ekstrak kulit pohon Enantia chlorantha memiliki sifat astringen dan mampu mengontrol produksi sebum. Bahan ini sering digunakan untuk merawat kulit berminyak dan berjerawat. Selain itu, ia juga membantu mengecilkan pori-pori dan memberikan efek kulit lebih bersih.

Citrus Paradisi Fruit Extract

Ekstrak buah jeruk grapefruit ini kaya akan vitamin C dan antioksidan. Bahan ini membantu mencerahkan kulit, melindunginya dari kerusakan lingkungan, dan mengurangi hiperpigmentasi. Selain itu, ia juga memiliki sifat antibakteri ringan yang bermanfaat untuk kulit bermasalah.

Xanthan Gum

Merupakan bahan pengental dan penstabil yang sering digunakan dalam formulasi skincare. Jika suatu produk terlalu encer, maka xanthan gum dapat membuatnya memiliki tekstur seperti gel. Xantham gum dapat membantu formulator untuk mengatur flow & feel suatu formula. Selain itu Xantan Gum dikategorikan sebagai bahan natural yang merupakan ikatan rantai molekul gula (polisakarida) yang didapatkan melalui proses fermentasi. Digunakan juga dalam industri makanan dan telah mendapatkan persetujuan dari Ecocert.

Fungsi : Pengental

Hydroxyacetophenone

Hydroxyacetophenone adalah antioksidan yang juga memiliki sifat anti-inflamasi. Bahan ini meningkatkan stabilitas formula produk sekaligus melindungi kulit dari kerusakan lingkungan. Selain itu, bahan ini membantu menenangkan kulit dan mengurangi iritasi.

Salicylic Acid

Biasa digunakan untuk merawat kulit bermasalah. Dapat mengelupas kulit baik di permukaan maupun di pori-pori. Merupakan agen anti-inflamasi yang baik. Bahan ini lebih efektif untuk mengobati komedo daripada jerawat. Untuk jerawat, gabungkan dengan agen antibakteri seperti benzoyl peroxide atau asam azelaic.

Lactobionic Acid

Lactobionic acid adalah asam polihidroksi (PHA) yang lembut dan cocok untuk kulit sensitif. Bahan ini membantu eksfoliasi kulit secara ringan tanpa menyebabkan iritasi, sekaligus meningkatkan hidrasi. Selain itu, lactobionic acid memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

Mandelic Acid

Suatu jenis asam alfa hidroksi (AHA). Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa asam mandelic adalah pengelupas yang efektif, meskipun tidak seefektif Glycolic Acid karena ukurannya yang lebih besar (Mandelic Acid memiliki ukuran dua kali lebih besar dari Glycolic Acid) dan penetrasi lebih lambat ke kulit; Namun, sifat-sifat ini juga dapat membuat asam mandelic lebih dapat ditoleransi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.

Tidak seperti Glycolic Acid, asam mandelic peka terhadap cahaya dan harus dikemas dalam wadah yang buram agar tetap efektif. Penelitian lain menunjukkan asam mandelic dapat meningkatkan produksi sebum (minyak), yang tidak bagus untuk kulit berminyak tetapi akan bermanfaat bagi kulit kering.

Hydroxycinnamic Acid

Asam hidroksisinamat adalah senyawa fenolik yang ditemukan dalam banyak tanaman. Bahan ini berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, ia juga memiliki sifat antiinflamasi dan membantu menenangkan kulit iritasi.

Rutin

Rutin adalah flavonoid yang secara alami ditemukan pada tanaman tertentu. Bahan ini memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang membantu memperkuat pembuluh kapiler di kulit. Penggunaannya dapat mengurangi kemerahan dan mendukung perbaikan kulit yang sehat.

Glycerophosphoinositol Choline

Komponen ini adalah molekul bioaktif yang memiliki efek antiinflamasi pada kulit. Ia membantu menenangkan iritasi dan memperbaiki fungsi pelindung kulit. Bahan ini sering digunakan dalam produk untuk kulit sensitif atau yang cenderung meradang.

Niacinamide

Bahan anti penuaan yang bagus, menghaluskan kerutan yang digunakan pada konsentrasi 4-5%. Memudarkan bintik-bintik coklat. Dapat dibantu dengan mengombinasikan bersama gula amino, asetil glukosamin. Meningkatkan sintesis ceramide yang menghasilkan pelindung kulit yang lebih kuat dan lebih sehat serta hidrasi kulit yang lebih baik. Dapat membantu memperbaiki beberapa kondisi kulit termasuk jerawat, rosacea, dan dermatitis atopik.

Alpha-Arbutin

Alpha-arbutin merupakan agen pencerah kulit dan depigmentasi. Memiliki kemampuan untuk menghambat pembentukan melanin. Memiliki tingkat keamanan yang baik dibandingkan hydroquinone & lebih stabil jika dibandingkan beta-arbutin.

1,2 Hexanediol

Bahan ini mampu membawa bahan-bahan lain untuk melewati skin barrier sampai ke aliran darah. Tidak memiliki manfaat langsung untuk kulit dan memiliki toksik rating yang rendah (tidak mangakibatkan sensitivitas) sehingga biasa digunakan industri kecantikan sebagai pengawet.

PEG-40 Hydrogenated Castor Oil

Emulsifier dan surfaktan yang berasal dari minyak jarak, berfungsi untuk mencampur air dan minyak dalam produk kosmetik. Selain itu, bahan ini membantu melembutkan kulit dan meningkatkan penyerapan produk.

Acrylamide/ Sodium Acryloyldimethyltaurate Copolymer

Kopolimer ini adalah agen pembentuk gel yang membantu memberikan tekstur halus pada produk skincare. Ia juga bekerja sebagai stabilizer dan pengemulsi. Bahan ini tidak aktif secara biologis, sehingga aman untuk kulit.

Ammonium Sulfate

Ammonium sulfate adalah bahan anorganik yang digunakan sebagai agen buffering dalam produk kosmetik. Bahan ini membantu menjaga stabilitas pH formula. Meskipun jarang menimbulkan iritasi, konsentrasinya dalam produk umumnya sangat kecil.

Sodium Sulfate

Sodium sulfate adalah garam anorganik yang digunakan dalam produk kosmetik sebagai bahan pengemulsi dan penstabil formula. Bahan ini membantu menjaga konsistensi produk serta meningkatkan kemampuan pembersih. Biasanya ditemukan dalam konsentrasi rendah, bahan ini dianggap aman untuk kulit.

Citric Acid

Asam alami yang sering digunakan untuk menyeimbangkan pH produk dan juga bekerja sebagai eksfoliator ringan yang membantu mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih cerah.

Amylopectin

Polisakarida yang bertindak sebagai agen pengikat dan penstabil dalam kosmetik. Sering ditemukan dalam bedak dan produk rias untuk memberikan tekstur halus, membantu menyerap minyak berlebih, serta membuat kulit terlihat lebih matte.

Ethylhexylglycerin

Zat pelembut kulit sintetis juga digunakan sebagai bahan pengawet, zat pembawa, atau zat pensuspensi untuk bahan pengawet lainnya seperti Phenoxyethanol.

Fungsi : Emolien, Antibakteri

melembabkanmemperbaiki tekstur kulitantiseptik
Oleanolic Acid

Asam organik yang dikenal karena sifatnya yang anti-inflamasi dan antibakteri. Membantu mengurangi produksi sebum berlebih dan mengatasi jerawat. Bahan ini juga melindungi kulit dari stres oksidatif, menjaga kulit tetap sehat dan segar.

Dextrin

Polisakarida yang berfungsi sebagai humektan dan pengikat. Membantu mempertahankan kelembapan pada kulit, sering digunakan dalam produk pelembap dan masker untuk memberikan hidrasi tanpa meninggalkan rasa lengket.

Phenoxyethanol

Aman dan lembut. Bukan paraben. Diperkenalkan sekitar tahun 1950 dan dapat digunakan hingga 1% di seluruh dunia. Dapat ditemukan di alam – dalam teh hijau – tetapi versi yang digunakan dalam kosmetik adalah sintetis.

Sodium Benzoate

Sodium benzoat atau Natrium benzoat banyak digunakan dalam kosmetik sebagai pengawet. Meskipun bukan bahan berbahaya, namun ketika dikombinasikan dengan ascorbic acid (asam askorbat) dapat menciptakan reaksi kimia yang membentuk benzena -bahan kimia yang digunakan dalam pestisida, pewarna rambut, plastik, dan juga dalam asap rokok.

CI 16035

CI 16035, atau Red 40, adalah pewarna sintetis yang sering digunakan dalam produk kosmetik. Pewarna ini memberikan warna merah cerah pada produk seperti lipstik atau makeup. Penggunaannya diatur ketat untuk memastikan keamanannya bagi konsumen.

CI 60730

CI 60730, juga dikenal sebagai Violet 2, adalah pewarna sintetik yang memberikan warna ungu. Bahan ini biasa digunakan dalam kosmetik dekoratif seperti eyeshadow atau cat kuku. Keamanannya telah dievaluasi dalam konsentrasi yang diperbolehkan.

Rating & Review

Total Review

0.0
0.0 dari 5 bintang (berdasarkan 0 ulasan)
Luar biasa!! 🤩0%
Bagus 😚0%
Biasa saja 🙂0%
Kurang 😕0%
Mengecewakan 😡0%

Belum ada review nih. Jadilah yang pertama mengulas produk ini 📝

Tinggalkan komentar